Banjir Katalis, Saham WIFI Bisa Melonjak ke Level Tertinggi Baru

EBuzz – Saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) tengah menjadi sorotan setelah mendapatkan pendanaan investasi sebesar Rp 978 miliar dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Dana ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan jaringan broadband ke 40 juta rumah tangga di Indonesia, sejalan dengan upaya percepatan inklusi digital.

Pengamat Pasar Modal dan Founder Stocknow.id, Hendra Wardana, menyoroti volatilitas tinggi saham WIFI setelah sempat mencetak kenaikan signifikan. Namun, fundamental WIFI menunjukkan pertumbuhan yang impresif, dengan pendapatan bersih kuartal III-2024 melonjak 46% menjadi Rp 504 miliar dan laba bersih meroket 355% ke Rp158 miliar.

“Masuknya tokoh-tokoh besar seperti Hashim Djojohadikusumo, Arwin Rasyid, dan Fadel Muhammad ke dalam struktur kepemilikan WIFI juga menambah daya tarik emiten ini. Secara teknikal, saham WIFI memiliki support psikologis yang kuat di level Rp1.300 dan berpotensi menguji all-time high (ATH) di level Rp1.835,” kata Hendra melalui keterangan tertulisnya. (12/2).

Riset BCA Sekuritas bahkan merekomendasikan BELI untuk saham WIFI dengan target harga Rp2.500, yang menawarkan potensi kenaikan 48,8%. BCA Sekuritas menilai infrastruktur strategis WIFI dan model bisnis inovatifnya sebagai pemain terobosan di industri broadband rumah.

“Infrastruktur strategis WIFI yang membentang di sepanjang jaringan rel kereta api di Pulau Jawa, melewati area dengan kepadatan tinggi, serta model bisnis inovatifnya, menjadikan perusahaan ini sebagai pemain terobosan di industri broadband rumah,” tulis Riset BCA Sekuritas.

Keunggulan model bisnis WIFI terletak pada strategi Build-to-Suit (B2S), kemitraan dengan ISP lokal, dan fokus pada penyediaan internet terjangkau dan berkualitas tinggi. Model bisnis ini terbukti efektif dengan tingkat adopsi yang luar biasa tinggi dalam proyek percontohan di 24 area.

“Kami memproyeksikan pertumbuhan pendapatan eksponensial untuk Surge pada 2025-26F, yang didorong oleh ekspansi agresif homepass. Dengan asumsi tingkat penyebaran 10% (2,5 juta homepass), kami memperkirakan Surge akan membukukan pendapatan sebesar Rp2,1 triliun dan EBITDA Rp1 triliun di 2025,” tulis Riset BCA Sekuritas.

Analis Ciptadana Sekuritas Yehezkiel Christian juga menyoroti potensi WIFI dalam menyediakan layanan internet terjangkau di tengah mahalnya biaya langganan internet di Indonesia. Dengan biaya sekitar Rp100.000 per bulan untuk kecepatan 100 Mbps, WIFI menawarkan opsi yang lebih ekonomis bagi masyarakat.

“Dengan fundamental yang solid, potensi ekspansi bisnis yang besar, dukungan dari investor strategis, dan model bisnis yang inovatif, WIFI menjadi saham yang menarik untuk dipantau ke depannya,” tegasnya.

Dukungan politik yang kuat dari Hashim Djojohadikusumo dan tokoh-tokoh lainnya, serta dukungan pendanaan dari BBNI, semakin memperkuat posisi WIFI dalam mengembangkan jaringan broadband di Indonesia.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini