Sekretaris Perusahaan Astra, Gita Tiffani Boer, menyatakan bahwa proses closing transaksi akuisisi terhadap 83,67% saham MMLP melalui Saka Industrial Arjaya rampung pada 30 September 2025. Saka Industrial Arjaya adalah entitas yang sahamnya dimiliki secara tidak langsung penuh oleh Astra. “Dengan demikian, pada 30 September 2025, PT Saka Industrial Arjaya telah menjadi pengendali baru MMLP,” terang Gita dalam keterbukaan informasi Rabu (1/10/2025).
Transaksi tersebut berdasar pada Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Share Purchase Agreement) tertanggal 21 Juli 2025 antara Saka Industrial Arjaya dan PT Suwarna Arta Mandiri (pemegang saham mayoritas MMLP), Bridge Leed Limited (pemegang 17,51%), serta beberapa pemegang saham minoritas lainnya.
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa pada tanggal 30 September 2025 berlangsung transaksi jumbo saham MMLP di pasar negosiasi dengan nilai Rp3,34 triliun melalui 12 kali transaksi. Sebanyak 5,764 miliar saham berpindah tangan. Sebagai indikator pasar, saham MMLP pada hari itu ditutup pada harga Rp560 per saham, menguat 1,82%. Dalam sebulan, saham MMLP menguat 3,7%, dan dalam enam bulan terakhir melonjak sebesar 12,45%. Total harga perolehan akuisisi: Rp3.346.793.993.618 atau Rp580,6 per saham.
Sebagai pengendali baru, Saka Industrial Arjaya akan melaksanakan Penawaran Tender Wajib (PTW) sesuai ketentuan POJK 9/2018 dan regulasi pasar modal.
Seiring pengumuman akuisisi strategis tersebut, saham ASII mengalami aktivitas perdagangan yang signifikan. Volume perdagangan tercatat mencapai sekitar 51,53 juta lembar, di atas rata-rata sehari-hari. Harga saham ASII pada hari ini berada di kisaran Rp5.775 per saham, melemah -2,12% dibandingkan hari sebelumnya. (Stockbit)
Penurunan harga ini bisa mencerminkan koreksi pasar atau profit-taking setelah pengumuman besar, walau sebagian investor mungkin juga menyikapi akuisisi MMLP sebagai peluang jangka menengah hingga panjang bagi ASII dalam memperkuat lini bisnis properti.
Dengan penguasaan MMLP, Astra semakin memperluas jejaknya di sektor properti. Penawaran tender wajib dan respons pasar terhadap saham ASII ke depan akan menjadi titik perhatian investor untuk menilai dampak langsung terhadap valuasi grup Astra di masa mendatang.

