EBuzz – Anak usaha PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Star Energy Geothermal Indonesia (SEGI), resmi memulai pengeboran sumur eksplorasi (tajak sumur) pertama di wilayah kerja panas bumi Hamiding, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara.
Kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi pengembangan energi bersih di kawasan timur Indonesia, dan turut dihadiri oleh perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pemerintah daerah, manajemen SEGI, serta tokoh masyarakat setempat.
CEO Barito Renewables, Hendra Soetjipto Tan, mengatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen Barito Group dalam menghadirkan energi hijau bagi Indonesia.
“Kegiatan tajak sumur ini adalah langkah nyata menuju masa depan energi bersih. Kami sudah berkontribusi melalui lapangan panas bumi di Salak, Darajat, dan Wayang Windu yang menerangi jutaan rumah. Dukungan pemerintah dan masyarakat menjadi faktor penting dalam keberhasilan proyek ini,” ujar Hendra. (20/10).
Lebih lanjut, Hendra menegaskan bahwa proyek Hamiding bukan hanya tentang energi, tetapi juga membawa manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Eksplorasi ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja lokal, mendorong keterlibatan UMKM daerah, serta memperkuat kapasitas tenaga kerja melalui transfer teknologi dan pelatihan keterampilan.
“Momentum ini menjadi simbol kolaborasi dan inovasi menuju masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang,” tutupnya.
Potensi Sumber Daya Panas Bumi di Hamiding

Sementara itu manajemen Star Energy Geothermal menyampaikan bahwa tajak sumur Hamiding merupakan bagian dari Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (PSPE) yang diberikan oleh Kementerian ESDM sejak tahun 2018. Wilayah Hamiding sendiri diperkirakan memiliki potensi sumber daya panas bumi mencapai 275–550 MW, menjadikannya salah satu area eksplorasi paling prospektif di kawasan timur Indonesia.
“Pengeboran ini adalah langkah awal untuk membuktikan keberadaan reservoir panas bumi yang kelak dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik ramah lingkungan,” tulis manajemen.
Sebagai informasi, pada tahap awal, proyek ini menargetkan kapasitas pembangkitan sebesar 50 MW, sebagai bagian dari rencana jangka panjang mencapai 300 MW kapasitas terpasang. Proyek ini diharapkan dapat memperkuat bauran energi nasional sekaligus mempercepat transisi menuju energi bersih.
Proses pengeboran menggunakan Drilling Rig 253 berkapasitas 1.500 HP, yang mampu menembus formasi geologi kompleks untuk mencapai reservoir panas bumi di kedalaman tertentu. Seluruh kegiatan dilaksanakan dengan standar keselamatan tinggi, memperhatikan aspek lingkungan, dan melibatkan tenaga kerja serta pelaku UMKM lokal.

