EBuzz – Emiten minuman beralkohol, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), berhasil menjaga pertumbuhan penjualan di tengah tekanan pada profitabilitas sepanjang paruh pertama 2025.
Dalam laporan keuangan semester I-2025, MLBI membukukan pendapatan bersih Rp1,47 triliun, naik 6% dibandingkan periode sama tahun lalu. Namun, laba bersih turun 4,14% year on year menjadi Rp425,75 miliar.
Presiden Direktur MLBI, Roland Bala, mengatakan capaian tersebut menjadi bukti daya tahan bisnis perusahaan meskipun kondisi ekonomi global masih penuh ketidakpastian.
“Pencapaian ini menunjukkan kekuatan brand ikonik kami, ketangguhan portofolio, serta fokus jangka panjang yang konsisten,” ujar Roland dalam paparan publik, Jumat (15/8/2025). (19/8).
Roland menyebut pertumbuhan penjualan ditopang oleh kinerja positif sejumlah produk, khususnya Bintang Anggur Merah dan Bintang Radler yang volume penjualannya naik di kisaran low single digit hingga low teens.
“Strategi premiumisasi lewat Heineken juga membuahkan hasil, dengan pertumbuhan tahunan di kisaran high single digit, terutama didorong distribusi di Batam,” imbuhnya.
MLBI Beradaptasi dengan Dinamika Pasar yang Terus Berkembang
Selain mengandalkan inovasi produk, MLBI juga mempercepat transformasi digital melalui program Digital Backbone (DBB). Program ini didukung oleh induk usaha global Heineken dan ditujukan untuk mengintegrasikan lebih dari 300 proses bisnis dengan analisis data real-time.
“Implementasi tahap berikutnya mencakup pelatihan pengguna, user acceptance testing, hingga pembersihan data induk,” tegas Roland.
Roland menambahkan, perseroan melihat saat ini adanya pergeseran perilaku konsumen di mana generasi muda kini memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menyuarakan nilai serta preferensi Dengan menunjukan ketertarikan tinggi pada merek yang autentik.
“Multi Bintang Indonesia berkomitmen untuk beradaptasi dengan dinamika pasar yang terus berkembang. Perseroan secara aktif mendengarkan aspirasi konsumen dan mewujudkannya melalui inovasi produk, dan kehadiran yang kuat di media sosial,” sambungnya.
Sementara itu, Direktur Stephanie Yolande Peregrin menambahkan, meski tidak memberikan panduan kinerja spesifik untuk 2025, perseroan optimistis prospek bisnis tetap solid.
“Ke depan, kami akan fokus pada pertumbuhan marjin dan penguatan digitalisasi, meski dalam jangka pendek bisa menekan laba operasional,” ujar Stephanie.