EBuzz – Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan bahwa kehadiran lighthouse IPO memberikan dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan pasar modal Tanah Air.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan bahwa perusahaan dengan kapitalisasi pasar besar dan likuiditas tinggi mencerminkan optimisme pelaku usaha berskala besar terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kondisi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor, baik domestik maupun asing, untuk berpartisipasi di pasar modal Indonesia,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (15/8/2025).
IPO Lighthouse Jadi Daya Tarik untuk Investor
Nyoman menambahkan, lighthouse IPO juga dinilai mampu menarik likuiditas baru. Pasalnya, investor institusi baik dari dalam maupun luar negeri umumnya menunggu kehadiran perusahaan bereputasi tinggi untuk mencatatkan saham di BEI.
“Masuknya emiten-emiten besar ini diyakini dapat menghadirkan aliran dana segar, memperkuat likuiditas, sekaligus menciptakan kestabilan di pasar modal,” kata Nyoman.
Adapun target lighthouse IPO tahun 2026 masih belum dapat disampaikan. “Saat ini masih dalam tahap evaluasi dan penetapan lebih lanjut,” jelasnya.
BEI mendefinisikan lighthouse IPO sebagai penawaran umum perdana saham dengan nilai kapitalisasi pasar di atas Rp3 triliun dan free float minimal 15% atau nilai free float sebesar Rp700 miliar.
Pada 2024, BEI menargetkan 2 lighthouse IPO dan menaikkan target menjadi 5 lighthouse IPO pada 2025. Hingga kini, sudah ada empat perusahaan yang masuk kategori ini, yaitu PT Ratu Prabu Energi Tbk (RATU), PT CBD Karya Utama Tbk (CBDK), PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI), dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).