Ekonomi RI Tumbuh 5,12 Persen, BKPM Sebut Efek Makan Bergizi Gratis

EBuzz – Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Hilirisasi BKPM, Nurul Ichwan, menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,12% pada tahun ini tak lepas dari kontribusi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

“Program makan siang gratis dengan nilai yang besar itu langsung masuk ke pasar. Faktanya, ini menggerakkan roda perekonomian dan ikut menyumbang pertumbuhan,” ujar Nurul di Kantor BKPM, Rabu (13/8).

Ia menjelaskan, kebijakan MBG mengalihkan belanja negara dari yang sebelumnya banyak terserap untuk program kementerian/lembaga menjadi pengeluaran yang langsung dirasakan masyarakat, khususnya dalam bentuk pemberian makanan kepada anak-anak sekolah.

Menurut Nurul, inisiatif ini juga memiliki dimensi antikorupsi. Ia menilai, selama ini masih banyak anggaran yang “terjebak” di kementerian/lembaga akibat praktik korupsi, sehingga manfaatnya tak optimal.

“Itu strategi presiden hentikan peluang korupsi, jangan beri program yang rawan diselewengkan. Dana digunakan untuk hal yang langsung berdampak, masuk ke pasar, dan memacu pertumbuhan ekonomi,” tegasnya.

Realisasi Program Makan Bergizi Gratis

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Dadan Hindayana mengungkapkan, hingga 11 Agustus 2025 realisasi APBN untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mencapai Rp8,2 triliun.

Dana tersebut kata Dadan, digunakan untuk membentuk 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi, 502 kabupaten, dan 4.770 kecamatan di seluruh Indonesia.

“Penerima manfaatnya sudah di atas 15 juta orang, dan insya-Allah akan mendekati angka 20 juta,” ujar Dadan usai melaporkan perkembangan MBG kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (12/8/2025). (13/8).

Menurutnya, anggaran yang digelontorkan difokuskan untuk memperkuat asupan gizi anak sekolah dan ibu hamil di berbagai daerah. Targetnya, hingga akhir Agustus, BGN akan mengoperasikan 8.000 SPPG dengan penerima manfaat mendekati 20 juta orang.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini