EBuzz – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus memperkuat perannya dalam transisi energi nasional dengan mencatatkan lebih dari 815 ribu rumah tangga tersambung jaringan gas (jargas) hingga akhir 2024. Total panjang jaringan pipa jargas milik PGN kini mencapai 20.000 kilometer, mencakup berbagai wilayah di Indonesia.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menyampaikan bahwa perseroan menargetkan penambahan sekitar 450 ribu sambungan rumah tangga (SR) dalam kurun lima tahun ke depan.
“Pembangunan jargas ini menjadi bagian penting dari strategi kami untuk mengurangi penggunaan bahan bakar tinggi emisi seperti LPG dan kerosin,” ujar Rosa, Senin (4/8/2025). (5/8).
Rosa menambahkan, jika total sambungan rumah mencapai 1 juta SR, maka PGN memperkirakan akan terjadi penurunan emisi karbon hingga 380 ribu ton CO₂ pada tahun 2034.
“Kontribusi ini dinilai strategis dalam mendukung target nasional penurunan emisi dan transisi energi bersih,” imbuhnya.
Kembangkan Biomethane dari Limbah Agrikultur
Tak hanya fokus pada perluasan jargas, PGN juga tengah mengembangkan produk energi terbarukan biomethane, yang berasal dari limbah agrikultur seperti sawit, jerami, dan kotoran hewan. Limbah tersebut diolah menjadi biogas dan akan diinjeksi ke dalam jaringan pipa gas bumi eksisting.
“Rencananya biomethane ini akan mulai on stream pada tahun 2027, sebagai bagian dari inisiatif kami menuju Net Zero Emission,” ungkap Rosa.
Sebagai bagian dari strategi Step Out, PGN juga mulai merambah bisnis energi hijau lainnya, termasuk ammonia dan hidrogen (H₂). Kedua produk ini diyakini akan berperan penting dalam peta jalan transisi energi Indonesia ke depan.
Langkah diversifikasi ke energi bersih ini menjadi bukti komitmen PGN untuk terus berinovasi dan beradaptasi di tengah perubahan lanskap energi global.
“Mengingat ini merupakan lini bisnis baru bagi PGN, kami menerapkan konsep partnership untuk menjalin kolaborasi teknologi dan mitigasi risiko secara optimal,” tutupnya.