Laba IPCC Melonjak 41 Persen di Semester I-2025, Ekspansi dan Efisiensi Jadi Kunci

EBuzz – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC), anak usaha PT Pelindo Multi Terminal dan bagian dari Pelindo Grup, berhasil mencatat kinerja keuangan impresif di paruh pertama 2025. Emiten jasa terminal kendaraan ini membukukan pertumbuhan arus kargo konsolidasi sebesar 10,9% year-on-year (YoY) menjadi 52.562 unit hingga Juni 2025.

Peningkatan arus kargo tersebut turut mendongkrak pendapatan IPCC sebesar 15,35% menjadi Rp415,55 miliar. Sementara itu, laba bersih melonjak signifikan sebesar 41,1% secara tahunan, mencapai Rp113,85 miliar.

Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi menyebutkan, pencapaian tersebut tidak lepas dari sejumlah strategi transformasi bisnis yang telah dijalankan perseroan, termasuk digitalisasi operasional, efisiensi biaya, serta penguatan konektivitas terminal melalui ekspansi terminal satelit.

Selain itu, perubahan pola bisnis yang berkelanjutan serta sinergi dalam ekosistem Pelindo Grup juga menjadi kunci keberhasilan IPCC di tengah tantangan geopolitik global.

“Optimalisasi layanan kami, termasuk Pre-Delivery Centre (PDC) dan layanan logistik bersama automaker, menjadi salah satu pendorong utama kinerja. Apalagi, masuknya berbagai merek kendaraan listrik (EV) seperti BYD, Vinfast, Geely, dan AION turut memacu volume kargo,” ujar Sugeng dalam keterangan resmi, Kamis (24/7/2025). (25/7).

Sugeng menambahkan, pada semester I-2025, IPCC mencatat total kargo EV sebesar 28.978 unit, yang menjadi kontributor utama pendapatan dari layanan jasa terminal, terutama di Branch Jakarta.

Fondasi Keuangan Kuat dan Tanpa Utang

Sementara itu, Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko IPCC, Wing Megantoro menambahkan, profitabilitas perseroan tetap terjaga solid dengan Net Profit Margin sebesar 26,24% dan EBITDA Margin sebesar 44,8%.

“Kami secara konsisten menerapkan efisiensi biaya di seluruh lini operasional dan pendukung, sehingga memberikan nilai tambah optimal bagi para pemegang saham,” ujarnya.

Menariknya, IPCC hingga saat ini tidak memiliki utang dalam bentuk obligasi, pinjaman bank, maupun instrumen keuangan lainnya. Hal ini membuka ruang pendanaan yang luas untuk ekspansi usaha di masa depan.

Perseroan juga berhasil mencatatkan peningkatan laba per saham menjadi Rp62,61, naik dari sebelumnya Rp44,37 per saham pada semester I-2024.

Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Operasi dan Teknik IPCC, Bagus Dwipoyono. Dirinya mengungkapkan bahwa, prospek pertumbuhan bisnis ke depan akan semakin terbuka, seiring dengan ekspansi terminal kendaraan di wilayah tengah dan timur Indonesia.

“Kami menargetkan konektivitas antarterminal yang efisien, terintegrasi, dan hemat biaya logistik, sejalan dengan kebutuhan pelanggan serta arah kebijakan nasional di sektor transportasi dan otomotif,” pungkas Bagus.

Dengan kombinasi antara transformasi internal dan kolaborasi eksternal, IPCC optimistis dapat terus mencetak kinerja positif hingga akhir tahun 2025, meskipun pasar otomotif nasional tengah menghadapi potensi penurunan target penjualan kendaraan menurut proyeksi Gaikindo.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini