EBuzz – Menteri Koperasi dan UKM Budi Arie Setiadi menyatakan bahwa keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/Kel Merah Putih) dapat menekan harga kebutuhan pokok masyarakat, termasuk harga LPG 3 kg yang saat ini masih tinggi.
Ia menjelaskan, hingga saat ini lebih dari 81 ribu desa dan kelurahan telah membentuk koperasi tersebut, dengan sekitar 77.900 di antaranya telah berbadan hukum. Koperasi ini nantinya akan memiliki berbagai unit usaha, seperti gerai sembako, agen LPG, agen pupuk bersubsidi, klinik dan apotek desa, pergudangan, logistik, hingga unit simpan pinjam.
“Misalnya harga LPG yang saat ini mencapai Rp25 ribu, dengan Kopdes/Kel Merah Putih, harga ini bisa turun menjadi sekitar Rp18 ribu, sehingga masyarakat dapat mengontrol manfaatnya secara langsung,” kata Budi Arie dalam keterangan resmi Kementerian Koperasi di Jakarta, Rabu (16/7/2025). (17/7).
Menurut Budi, tahap selanjutnya adalah memastikan agar koperasi-koperasi yang telah terbentuk dapat segera beroperasi dan berkembang di lapangan. Fokus utama pemerintah saat ini adalah penguatan kelembagaan serta pengembangan usaha koperasi.
Budi Arie : Koperasi harus Punya Alternatif Sumber Pendanaan yang Beragam
Dirinya juga menyoroti pentingnya sinergi permodalan dan pembiayaan agar koperasi tidak hanya bergantung pada modal awal dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).
“Koperasi harus memiliki alternatif sumber dana yang lebih beragam,” paparnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya integritas dan profesionalisme para pengurus dan pengawas koperasi dalam mengelola organisasi. Keberhasilan koperasi tidak hanya diukur dari laporan keuangan, tetapi juga dari dampak langsung yang dirasakan oleh petani, nelayan, peternak, warung kecil, dan warga desa secara keseluruhan.
“Bangun kepercayaan melalui keterbukaan, akuntabilitas, dan pelayanan yang dirasakan manfaatnya,” ujar Budi Arie.
Ia juga mengajak para pelaku UMKM untuk membentuk koperasi dan bergabung dalam Kopdes Merah Putih di wilayah masing-masing.
“Koperasi berperan sebagai agregator, konsolidator, dan akselerator UMKM, sehingga usaha mereka dapat lebih terorganisir dan berkembang bersama,” tutupnya.