Semester I-2024, Pendapatan Indo Tambangraya Megah (ITMG) Merosot 19%

EBuzz – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) sepanjang Semester I-2024 mencatatkan kinerja keuangan yang kurang maksimal. Hal ini terlihat dari, pendapatan perseroan yang mengalami penurunan hingga 19% menjadi $1,050 juta jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Merosotnya pendapatan tersebut dikarenakan, penurunan harga jual rata – rata (ASP).

Sementara, untuk laba bersih emiten berkode ITMG ini untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2024 sebesar $129 juta. Sedangkan, beban pokok pendapatan selama 6 bulan pertama turun 8% year-on-year menjadi $774 juta dari $841 juta, terutama karena biaya royalti yang lebih rendah sejalan dengan penurunan ASP.

Peningkatan biaya penambangan dan transportasi batubara sebesar 15% dan 10% disebabkan oleh peningkatan produksi yang kuat sebesar 9,3 juta ton selama 6M24, meningkat 14% dibandingkan dengan produksi tahun lalu sebesar 8,2 juta ton pada 6M23. Beban penjualan meningkat 30% year-on-year sejalan dengan volume penjualan yang lebih tinggi sementara beban umum dan administrasi menurun 29% year-on-year.

Investor Relation PT Indo Tambangraya Megah Tbk Agung Putra Sulaiman menungkapkan, harga jual rata – rata batubara (ASP) perseroan sepanjang paruh pertama 2024 ini turun 27%. Hal ini sejalan dengan normalisasi harga batubara.

“Untuk periode enam bulan, ITMG mencatatkan kenaikan pada produksi dan volume penjualan batubara masing-masing sebesar 14% dan 9% year-on-year,” ungkapnya. (13/8).

Agung menyampaikan, perseroan telah memiliki dua tambang baru yang telah dioperasikan. Kedua tambang baru tersebut berlokasi di Kalimantan Timur.

“Setelah melalui masa persiapan dan pengembangan tambang dari periode-periode sebelumnya, Graha Panca Karsa (GPK) dan Tepian Indah Sukses (TIS) yang berlokasi di Kalimantan Timur telah memasuki masa produksi,” pungkasnya.

Disisi lain, royalti kepada Pemerintah juga ikut mengalami penurunan sebesar 40% menjadi $116 juta, dari sebelumnya $193 juta. Anjloknya royalti tersebut diakibatkan ASP yang lebih rendah, seiring dengan penurunan harga acuan.

“Beban pajak penghasilan menurun 55% year-on-year dari $90 juta di Semester I-2023 menjadi $40 juta di Semester I-2024,” tutupnya.

Total aset pada akhir Juni 2024 menurun sebesar 1% year-to-date menjadi $2.161 juta dibandingkan dengan $2.188 juta pada akhir tahun 2023, sedangkan saldo kas pada akhir Juni 2024 meningkat sebesar 3% year-to-date menjadi $877 juta dari $851 juta pada akhir tahun 2023. Per 30 Juni 2024, kas dan setara kas mewakili 41% dari total aset.

Total liabilitas menurun sedikit menjadi $385 juta pada 6M24 dari $399 juta pada akhir tahun 2023. Dan, Pada akhir Juni 2024, jumlah ekuitas mencapai $1.777 juta, turun dari $1.789 juta per 31 December 2023.

spot_img

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini