Jakarta, EBuzz – Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyampaikan pandangannya mengenai kehadiran Starlink di Indonesia.
Menurutnya, kehadiran Starlink dapat dipandang sebagai ancaman maupun peluang, tergantung dari sudut mana kita melihatnya.
“Untuk Indonesia, kehadiran Starlink akan memberikan dampak positif dalam mempercepat kehadiran internet di seluruh penjuru negeri,” ujar Nico Demus dalam keterangan tertulisnya. (28/5).
Ia menambahkan bahwa ini akan mempercepat dan meningkatkan ekonomi digital ke depannya. Namun, di sisi lain, kehadiran Starlink juga memberikan tantangan dalam persaingan, terutama antara Base Transceiver Station (BTS) dan satelit.
Saat ini, Starlink memiliki sekitar 5.800 satelit orbit rendah dan telah menjangkau 3 juta pengguna di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dengan ambisi Elon Musk untuk membangun megakonstelasi yang terdiri dari 42.000 satelit, seluruh dunia diharapkan dapat merasakan akses internet yang lebih luas dan cepat.
Namun, ancaman bagi operator lokal muncul dari harga berlangganan Starlink yang kompetitif, yakni Rp 750.000 per bulan untuk kecepatan 25 – 100 Mbps. Nico Demus mencatat bahwa harga tersebut lebih murah dibandingkan paket yang ditawarkan di Amerika, menjadikannya opsi menarik bagi pengguna di Indonesia yang menginginkan kecepatan tinggi tanpa bergantung pada kabel fiber optic.
Starlink juga telah mendapatkan dua izin operasional di Indonesia, yaitu sebagai Penyedia Layanan Internet (ISP) dan Very Small Aperture Terminal (VSAT). Ini memungkinkan Starlink untuk bersaing langsung dengan operator lokal yang masih berbasis fiber optic, terutama di daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan tersebut.
Meski demikian, Nico Demus melihat adanya peluang untuk kolaborasi antara Starlink dan operator lokal dalam model bisnis B2C (Business to Consumer) dan B2B (Business to Business). “Kolaborasi ini penting untuk menciptakan industri telekomunikasi yang berkelanjutan di Indonesia,” katanya.
Kehadiran Starlink, menurut Nico Demus, dapat mendorong industri telekomunikasi nasional untuk lebih inovatif dan meningkatkan layanan mereka, sehingga pada akhirnya dapat memberikan manfaat bagi konsumen di seluruh Indonesia.