IHSG Gagal Tembus 9.000, Armand Hartono: Pasar Modal Tetap Tunjukkan Ketahanan

EBuzz – Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Armand Hartono menilai kinerja pasar modal Indonesia sepanjang 2025 menunjukkan capaian yang melampaui ekspektasi awal, terutama dari sisi pertumbuhan investor ritel dan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Armand menyampaikan, IHSG yang sempat mengalami dinamika sepanjang tahun mampu kembali menguat pada semester kedua dan ditutup di kisaran level 8.646. Capaian tersebut dinilai mencerminkan ketahanan pasar di tengah berbagai tantangan global, meskipun pada penutupan perdagangan tahun 2025 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu menyentuh level 9.000.

“Lewati semester kedua, bisa kembali lagi dan ditutup di Rp8.646. Yang berkembang itu tentunya investor ritel, jumlahnya sudah tembus 20 juta. Itu di luar dugaan kita semua, luar biasa, dan melebihi target,” ujar Armand kepada wartawan, Selasa (30/12/2025). (31/12).

Sementara dari pencapaian jumlah investor baru pasar modal, Ia menjelaskan, target jumlah investor ritel sebesar 20 juta sebelumnya diproyeksikan baru tercapai pada 2027. Namun realisasi yang lebih cepat membuka peluang besar bagi pengembangan pasar modal ke depan.

“Target Rp20 juta itu dulu kita bicarakan di 2027, tapi sekarang sudah terlewati. Artinya opportunity ke depan masih sangat besar,” katanya.

Kebijakan Free Float Jadi Katalis Positif

Meski pertumbuhan investor ritel sangat signifikan, Armand berharap ke depan partisipasi investor institusi juga dapat meningkat. Menurutnya, masuknya investor institusi dalam jumlah besar akan mendorong pasar modal menjadi lebih dalam dan berkualitas.

“Kalau investor institusi bisa masuk lebih banyak, pasar modal tentu akan semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar bagi pembangunan negara,” ucap Armand.

Menatap 2026, Armand berharap aktivitas perdagangan dan pertumbuhan pasar modal Indonesia terus berlanjut. Terlebih lagi, di tahun 2026 OJK akan memberlakukan kebijakan peningkatan free float sehingga hal ini, dinilai dapat menjadi katalis positif bagi pasar.

“Bagus kalau free float ditingkatkan. Jumlah saham yang beredar lebih banyak, investornya juga bisa lebih banyak, dan pasar modal berkembang,” imbuhnya.

Sementara itu, Armand tidak ingin memberikan proyeksi lebih jauh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada tahun depan yang diprediksi mencapai level 9.000. Menurutnya, sebagai pelaku pasar hal yang dapat dilakukan hanya bekerja keras.

“Kami bukan peramal. Kita tidak bisa melihat masa depan. Yang bisa dilakukan adalah kerja keras. Pasar itu di luar kontrol kita, jadi kita terima apa yang terjadi,” tutup Armand.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini