EBuzz – PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) mengungkapkan rencana untuk menghantarkan perusahaan melantai di Bursa Efek Indonesia melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada 2026.
Rencana tersebut menjadi bagian dari pipeline aksi korporasi yang tengah disiapkan perseroan seiring meningkatnya aktivitas pasar modal.
Direktur RELI, Andrew Novi Gunawan, menyampaikan bahwa selain IPO, perseroan juga menangani perusahaan yang berencana melakukan penerbitan surat utang atau obligasi pada tahun depan.
Namun demikian, Andrew masih enggan menyebutkan identitas calon emiten yang akan mencatatkan sahamnya di BEI tahun depan.

“Ada sekitar dua perusahaan yang akan melaksanakan aksi korporasi tahun depan. Satu perusahaan IPO dan satu lagi akan merilis surat utang. Untuk perusahaan yang IPO akan berada di papan utama, sementara jumlah dan ukuran masih bersifat rahasia,” ujar Andrew dalam Public Expose yang digelar secara virtual di Jakarta, Senin (15/12).
Andrew melanjutkan, seiring dengan pipeline tersebut, RELI membidik pertumbuhan kinerja yang lebih agresif pada 2026. Perseroan memproyeksikan peningkatan aktivitas transaksi pasar modal serta ekspansi lini bisnis advisory akan menjadi pendorong utama perbaikan pendapatan dan profitabilitas.
Dalam proyeksi keuangan, RELI menargetkan pendapatan usaha 2026 mencapai Rp62,85 miliar atau tumbuh 37 persen dibandingkan estimasi 2025. Pertumbuhan terbesar diproyeksikan berasal dari pendapatan komisi yang ditargetkan melonjak 99 persen menjadi Rp19,36 miliar.
Dari sisi profitabilitas, perseroan memasang target laba sebelum pajak 2026 sebesar Rp24,22 miliar atau tumbuh 141 persen dibandingkan estimasi tahun sebelumnya sebesar Rp10,01 miliar. Adapun laba tahun berjalan ditargetkan meningkat 88 persen menjadi Rp18,89 miliar.
”Pendapatan jasa advisory diperkirakan meningkat signifikan hingga 312 persen menjadi Rp7,93 miliar, sejalan dengan rencana penambahan mandat penjaminan emisi dan layanan konsultasi pasar modal,” sambungnya.
Tahun Depan, RELI Targetkan Pendapatan Tumbuh Sebesar Rp62,85 Miliar

Sementara itu, Direktur RELI Reza Priyambada menyampaikan bahwa, perseroan memproyeksikan perbaikan valuasi saham seiring dengan penguatan fundamental. Harga saham perseroan pada 2026 diperkirakan mencapai Rp720 per saham, dengan rasio price-to-earnings (P/E) turun ke level 68,57 kali.
Untuk mendukung target pertumbuhan tersebut, RELI menyiapkan strategi yang berfokus pada penguatan bisnis inti sebagai Perantara Perdagangan Efek dan Penjamin Emisi Efek, peningkatan keamanan serta infrastruktur digital, serta pengembangan produk dan layanan yang disesuaikan dengan profil risiko nasabah.

