EBuzz – Emiten milik Haji Isam yakni PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), memasang target ambisius untuk kembali membukukan laba pada 2026. Optimisme ini muncul di tengah tekanan ekonomi nasional, dan pelemahan daya beli yang masih menjadi tantangan utama bagi industri ritel makanan.
Direktur Utama FAST Ricardo Gelael menyampaikan bahwa, kondisi pasar belum sepenuhnya pulih. Penurunan daya beli masyarakat, kenaikan angka pengangguran, hingga tekanan di sektor manufaktur membuat aktivitas ekonomi bergerak lebih lambat dari yang diharapkan.
Namun di balik tekanan itu, pengelola jaringan restoran cepat saji KFC di Indonesia melihat celah pertumbuhan baru.
“Peluang ke depan tetap terbuka seiring program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk optimalisasi belanja daerah yang diharapkan dapat meningkatkan peredaran uang di masyarakat,” tulis Ricardo. (3/12).
Optimistis Balik ke Jalur Profit

Ricardo menambahkan, sejalan dengan proyeksi pemulihan kinerja, FAST menyiapkan strategi ekspansi yang lebih agresif pada 2026. Perseroan menargetkan membuka sekitar 60 gerai baru KFC di sejumlah wilayah strategis Indonesia.
Untuk mendukung agenda tersebut, FAST menyiapkan belanja modal (capex) sekitar Rp300 miliar, dengan estimasi Rp5 miliar per gerai.
”Adapun skema pendanaan akan mengandalkan kombinasi, 30% dana internal, dan 70% kerja sama usaha dengan investor atau pemilik lahan (landlord),” tambahnya.
Manajemen FAST menilai kombinasi antara ekspansi selektif, peningkatan efisiensi operasional, dan dukungan pemulihan ekonomi nasional menjadi tiga pilar utama untuk mengembalikan profitabilitas perusahaan pada 2026.
Dengan jaringan KFC yang terus diperluas dan prospek konsumsi domestik yang berangsur pulih, FAST percaya diri memasuki fase turnaround setelah melewati tekanan panjang dalam beberapa tahun terakhir.

