Aksi Senyap, Vincent Le Kok Hui Borong Saham FUTR Rp5 Miliar

EBuzz – Prospek kinerja emiten energi baru terbarukan (EBT) PT Futura Energi Global Tbk (FUTR) kembali mencuri perhatian pasar. Sorotan ini makin tajam setelah salah satu pemegang saham mayoritasnya, Vincent Le Kok Hui, terus menambah porsi kepemilikannya.

Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Vincent melakukan aksi borong saham FUTR sebanyak 7.880.000 lembar pada 26 November 2025. Pembelian dilakukan melalui dua transaksi di harga Rp630 dan Rp635 per saham. Dengan asumsi tersebut, total dana yang digelontorkan mencapai nyaris Rp5 miliar.

Aksi serok jumbo ini otomatis mengerek kepemilikan Vincent menjadi 376.290.700 lembar, setara 5,67% hak suara hingga November 2025 mempertegas posisinya sebagai salah satu pemegang saham mayoritas FUTR.

Direktur FUTR, Dana Wijaya, menegaskan bahwa langkah agresif Vincent merupakan bentuk kepercayaan terhadap arah transformasi energi hijau yang sedang dikejar perseroan.

“Kami menyambut baik dukungan dari pemegang saham. Ini menunjukkan optimisme terhadap prospek bisnis perseroan, terutama dengan proyek reaktivasi eksplorasi geothermal yang mulai berjalan pada kuartal I-2026,” ujar Dana dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/11/2025). (28/11).

Dana menambahkan, rekam jejak Vincent di industri gas memberikan bobot tersendiri terhadap strategi pengembangan energi bersih FUTR. Hal ini juga tercermin dari kinerja saham FUTR yang telah melonjak lebih dari 300% sepanjang 2025, menjadikannya salah satu emiten EBT dengan pertumbuhan tercepat tahun ini.

Menurutnya, Indonesia punya modal besar di sektor Geothermal di mana, potensi panas bumi mencapai 23,74 GW, terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat. Namun realisasi di lapangan baru menyentuh 2.743,9 MW atau 11,5% dari total potensi hingga 2025.

“Letak Indonesia di Ring of Fire dengan lebih dari 330 titik panas bumi menjadi peluang besar untuk dikembangkan. FUTR ingin mengambil posisi penting di momentum ini,” jelasnya.

Siapa Vincent Le Kok Hui?

Selain pemegang saham FUTR, Vincent juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Batam Gas Transindo, operator gas strategis yang mengelola pipa bawah laut 16 inci sepanjang 14 km dari Pulau Pemping ke Tanjung Uncang.

Jaringan ini mampu menyalurkan 125 MMSCF gas per hari dan disebut sebagai satu-satunya jalur pasokan gas dari Natuna ke Batam, dengan captive market mencapai 55.000 MMBTU per hari untuk PLNB dan UBE selama 10 tahun ke depan.

Ekosistem gas Batam sendiri selama ini banyak bergantung pada pipa transmisi Grissik–Singapura dan Grissik–Duri yang dioperasikan PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), entitas yang mayoritas sahamnya dimiliki Pertamina Gas Negara.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini