EBuzz – PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) telah menyiapkan dana sekitar Rp250 miliar hingga 2026 untuk membangun Impack Polymer Science Institute (IPSI), sebuah pusat pelatihan polimer berstandar internasional pertama yang menargetkan posisi terdepan di kawasan ASEAN.
Langkah strategis ini menandai ambisi IMPC untuk berkontribusi langsung pada pengembangan tenaga kerja, peningkatan skill industri, dan daya saing ekonomi nasional.
Direktur Utama IMPC Haryanto Tjiptodihardjo menyampaikan bahwa, di tengah perubahan industri yang cepat dan ketidakpastian ekonomi global, membangun talenta unggul bukan lagi pilihan, melainkan keharusan.
IPSI diharapkan menjadi hub yang mempertemukan akademisi, industri, dan profesional yang ingin mendalami teknologi polimer dan plastik.
“Melalui IPSI, kami membuka akses pelatihan kelas dunia yang memungkinkan peserta didik mendapatkan pekerjaan lebih baik, pendapatan lebih tinggi, dan masa depan yang lebih tangguh,” ucap Haryanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (24/11).
Perkuat Kredibilitas Global

Haryanto menegaskan, untuk memastikan standar tinggi, IPSI menggandeng SKZ – German Plastics Center (SKZ – Das Kunststoff Zentrum), salah satu pusat riset dan pelatihan plastik paling berpengaruh di dunia dengan rekam jejak lebih dari 60 tahun.
Kolaborasi ini diwujudkan lewat program ‘Train the Trainer’, di mana para instruktur utama IPSI akan mendapatkan pelatihan intensif langsung dari tenaga ahli SKZ yang memiliki kompetensi akademik dan industri tingkat global.
“Investasi Rp250 miliar ini adalah wujud komitmen kami terhadap ‘Doing Well by Doing Good’. Kami ingin menciptakan nilai bisnis jangka panjang sekaligus membawa manfaat bagi masyarakat,” lanjutnya.
Baca Juga : https://economixbuzz.com/impack-pratama-impc-bukukan-laba-rp170-miliar-di-q3-2025-naik-30/
Lebih lanjut Haryanto mengatakan, IMPC juga mengucurkan US$9 juta atau setara dengan Rp150 miliar untuk lima tahun ke depan untuk memperkuat riset dan inovasi melalui Impack Research and Innovation Center (IRIC). Fasilitas ini akan menjadi pusat pengembangan teknologi produk bangunan dan proses manufaktur berbasis polimer.
”Dengan dua investasi strategis ini, IPSI dan IRIC IMPC menegaskan posisinya sebagai pionir dalam industri polimer di Indonesia. Tak hanya membangun kapasitas internal, IMPC juga berkontribusi meningkatkan kualitas SDM nasional, memperluas akses pendidikan vokasi berstandar global, dan mendorong inovasi industri yang berkelanjutan,” tutup Haryanto.
Sementara itu, Head of Sales Training & Research SKZ Matthias Ruff mengapresiasi kolaborasi yang terjalin untuk pengembangan talenta terbaik di Indonesia. Ia juga menambahkan, melalui program internasional ‘Train the Trainer’ kami, kami memberikan kontribusi penting dalam perjalanan ini.
“Bagi kami di SKZ, merupakan sebuah kehormatan dan bentuk pengakuan untuk dapat terlibat dalamkomitmen ini. Konsep IPSI telah dirumuskan dengan matang, dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat, dan diproyeksikan akan mencapai kesuksesan,” ucap Matthias.

