EBuzz – Emiten konstruksi PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) resmi berganti pengendali setelah Lim Shrimp Org Pte. Ltd. (LSO), perusahaan berbasis di Singapura, menyelesaikan pembelian saham mayoritas dari PT Vina Nauli Jordania.
Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis perseroan, LSO kini menjadi pemegang saham pengendali dan mayoritas baru SMKM usai menuntaskan transaksi penjualan sebanyak 313,25 juta saham atau setara 25% dari modal disetor penuh perseroan.
Budi Aris, Direktur Utama SMKM menuturkan, langkah ini merupakan bagian dari Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) yang ditandatangani pada 10 Oktober 2025, di mana LSO berencana mengakuisisi hingga 450 juta saham SMKM (35,91%) secara bertahap.
“Dengan selesainya tahap pertama, LSO resmi menjadi pengendali baru. Tahap kedua akan mencakup 136,75 juta saham tambahan, dengan penyelesaian diharapkan sebelum 30 Juni 2026,” tulisnya. (6/11).
Dari Sektor Konstruksi ke Tambak Udang

Pasca pengambilalihan, SMKM bersiap menjalani transformasi strategis besar-besaran. Perseroan akan melakukan restrukturisasi manajemen, mengakuisisi bisnis aquaculture milik LSO melalui mekanisme Penambahan Modal dengan HMETD (PMHMETD), serta memisahkan kegiatan usaha lama di bidang konstruksi.
Transformasi ini akan menjadikan SMKM sebagai perusahaan aquaculture regional dengan aset dan jaringan bisnis yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Melalui sinergi ini, LSO akan memanfaatkan platform publik SMKM untuk memperluas pendanaan dan mempercepat ekspansi bisnis tambak udang berteknologi tinggi, termasuk integrasi vertikal dan horizontal mulai dari pengembangan tambak, pengolahan hasil laut, hingga distribusi ekspor.
“Kami menyambut baik langkah strategis ini bersama LSO sebagai bagian dari perjalanan transformasi untuk meningkatkan nilai tambah sektor aquaculture Indonesia,” ujar Budi.
Budi menambahkan aksi ini menandai pergeseran besar arah bisnis SMKM dari sektor konstruksi menuju industri perikanan bernilai tinggi (aquaculture) ini sejalan dengan tren global investasi hijau dan ketahanan pangan laut.
“Selama masa transisi, kami akan memastikan seluruh proses berjalan lancar dan selaras dengan ketentuan pasar modal,” lanjutnya.
Dengan pengalaman panjang LSO di bidang aquaculture dan pengelolaan fasilitas perikanan modern, kolaborasi ini diyakini akan mengangkat daya saing industri tambak udang nasional.

