BEI Beberkan 6 Jurus untuk Masuk 10 Besar Bursa Efek Dunia di 2030

EBuzz – Bursa Efek Indonesia (BEI) menatap ambisi besar untuk masuk ke dalam jajaran 10 besar Bursa Efek dunia pada tahun 2030 mendatang. Ambisi ini bukan sekadar mimpi semata, di mana saat ini BEI menempati posisi ke-20 global untuk kapitalisasi pasar.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menegaskan, bursa tengah menyiapkan langkah strategis menuju target menjadi 10 besar bursa efek dunia pada tahun 2030, baik dari sisi kapitalisasi pasar (market cap) maupun nilai transaksi harian.

“Hari ini kita berada di posisi 20 dunia untuk market cap dan posisi 17 untuk transaksi harian. Jadi saya rasa target masuk 10 besar pada 2030 bukan hal yang mustahil,” ujar Iman dalam paparannya, Rabu (5/11/2025).

6 Jurus BEI Menuju 10 Besar Bursa Dunia

Iman menambahkan, untuk mewujudkan visi besar itu BEI menyiapkan enam fokus utama pengembangan pasar modal nasional. Pertama, demokratisasi akses investasi melalui pengembangan produk-produk baru yang inklusif dan mudah dijangkau publik.

Saat ini, hampir semua jenis produk keuangan global sudah tersedia di pasar modal Indonesia, mulai dari structured warrant, single stock future, hingga indeks MSCI Large Cap Hong Kong, yang dikembangkan berdasarkan masukan pelaku pasar.

“Sekarang bukan soal kita punya produk, tapi apakah produk itu diterima oleh market. Itu kuncinya,” tambahnya.

Fokus kedua kata Iman, BEI akan memperkuat konektivitas global. Kemudian fokus ketiga, BEI kini lebih proaktif mendampingi calon emiten menuju Initial Public Offering (IPO) agar kualitas saham yang tercatat tetap terjaga dan berdaya saing tinggi.

Fokus keempat, BEI tengah bertransformasi menjadi organisasi yang agile, dengan memberikan karpet merah bagi perusahaan berkualitas yang siap melantai di bursa.

“Kalau kualitas bagus, jangan disusahin. Kita permudah. Itu cara kita untuk mempercepat pertumbuhan pasar,” tegas Iman.

Fokus kelima, penguatan infrastruktur perdagangan dan tata kelola (SRO) untuk memastikan pasar modal tetap efisien dan transparan. Dan keenam, BEI kini mulai mengoptimalkan bisnis data feed yang potensinya makin besar.

“Di bursa global seperti Nasdaq, pendapatan transaksi dan IT sudah 50:50. Kita juga menuju ke sana,” ungkapnya.

Transaksi Harian Naik, Optimisme Kinerja Pasar Terjaga

Iman menuturkan, hingga saat ini nilai transaksi harian rata-rata (RNTH) sudah mencapai Rp16,6 triliun, naik signifikan dari target awal Rp14,5 triliun per hari. Meski demikian, BEI tetap mewaspadai keberlanjutan tren kenaikan ini agar tetap sehat dan berimbang.

“Kita optimistis pasar modal Indonesia akan terus tumbuh, apalagi dengan arah kebijakan fiskal dan moneter yang kondusif. Kalau bunga dan inflasi turun, biasanya bursa akan naik,” tutup Iman.

Berdasarkan data BEI, dari sisi penerbitan efek, nilai emisi di pasar modal mencapai Rp555 triliun, melampaui target Rp430 triliun yang mencakup IPO, obligasi korporasi, dan instrumen lainnya. Sementara itu, jumlah investor baru terus bertambah pesat. Tahun ini BEI menargetkan 2 juta investor baru, namun realisasinya sudah mencapai 4 juta investor tambahan.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini