Astra Agro (AALI) Siapkan Investasi Ratusan Miliar untuk 10 Fasilitas Methane Capture

EBuzz – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terus memperkuat komitmennya terhadap praktik industri hijau dengan mengembangkan proyek pengolahan gas metana (methane capture).

Hingga tahun 2030, emiten perkebunan sawit ini menargetkan pembangunan 10 fasilitas methane capture di berbagai wilayah operasionalnya di Indonesia. Adapun setiap fasilitas membutuhkan investasi sekitar Rp30 miliar hingga Rp40 miliar.

Presiden Direktur AALI Djap Tet Fa mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini telah mengoperasikan dua unit methane capture di Riau. Sementara satu fasilitas tambahan di provinsi yang sama akan segera beroperasi.

“Pada Desember 2025, kami akan memiliki tiga fasilitas methane capture, seluruhnya berlokasi di Riau. Untuk tahun depan, pembangunan berikutnya akan kami lakukan di Sulawesi. Target kami, hingga tahun 2030 ada total 10 fasilitas yang beroperasi,” ujar Djap dalam keterangannya di Pangkalan Bun, Kamis (30/10/2025). (1/11).

Fokus Turunkan Emisi 30% Hingga 2030

Djap menjelaskan, satu unit fasilitas methane capture dapat mengurangi sekitar 35 ribu ton emisi karbon per tahun. Dengan rencana total 10 fasilitas, Astra Agro menargetkan pengurangan emisi hingga 356 ribu ton karbon pada akhir dekade ini.

Langkah ini sejalan dengan komitmen Astra Agro untuk menurunkan total emisi karbon perusahaan sebesar 30% hingga 2030, sejalan dengan target dekarbonisasi dan implementasi prinsip keberlanjutan (sustainability commitment) di seluruh rantai nilai perusahaan.

“Fokus utama kami bukan hanya efisiensi energi, tetapi bagaimana setiap lini operasional dapat berkontribusi langsung terhadap pengurangan jejak karbon,” tambahnya.

Dengan strategi investasi berkelanjutan di bidang methane capture, Astra Agro Lestari menegaskan keseriusannya menjadi pionir industri sawit rendah emisi di Indonesia.

“Upaya ini bagian dari perjalanan panjang kami untuk memastikan bahwa keberlanjutan dan profitabilitas dapat tumbuh seimbang,” tutup Djap.

Dari sisi kinerja keuangan, AALI menunjukkan performa positif sepanjang tahun berjalan. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2025, perusahaan mencatat pendapatan bersih Rp22,11 triliun, tumbuh 35,8% year-on-year (YoY) dibandingkan Rp16,28 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Kontributor terbesar masih berasal dari segmen minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya dengan nilai Rp19,82 triliun.

Sementara segmen inti sawit dan produk turunan lainnya menyumbang Rp2,25 triliun, serta penjualan lain-lain senilai Rp41,13 miliar.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini