EBuzz – PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) terus mempercepat langkah transformasinya menuju industri kelapa sawit modern dan berkelanjutan, melalui inovasi digital dan riset terintegrasi.

Komitmen ini ditunjukkan langsung dalam kunjungan lapangan ke area operasional PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi (GSIP), anak usaha Astra Agro di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Kamis (30/10/2025).
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Djap Tet Fa menyampaikan bahwa sejumlah inovasi berbasis teknologi yang kini menjadi fondasi utama proses bisnis perusahaan.
Salah satu yang menjadi sorotan adalah Plantation Information Management System (PIMS) yang merupakan sistem manajemen kebun digital yang dikembangkan secara internal.
“Melalui digitalisasi, kami berupaya mengintensifkan lahan sekaligus memperkuat praktik perkebunan yang berkelanjutan,” ujar Djap Tet Fa, dalam kesempatan tersebut. (3/11).
Menurutnya, PIMS memungkinkan pengelolaan operasional perkebunan secara terpadu, akurat, dan real-time, mulai dari kegiatan di kebun, pengangkutan hasil panen, hingga proses pengolahan minyak sawit mentah (CPO).
“PIMS menjadi tulang punggung digitalisasi di seluruh unit Astra Agro. Sistem ini membantu integrasi dan efisiensi di setiap tahap operasional serta mendukung pengambilan keputusan strategis berbasis data aktual,” jelasnya.
Lebih lanjut Djap Tet Fa menegaskan bahwa arah transformasi digital Astra Agro bukan semata soal peningkatan produktivitas, tetapi juga menciptakan keseimbangan antara profitabilitas dan keberlanjutan lingkungan.
“Kami ingin memastikan setiap hektar lahan menghasilkan manfaat optimal tanpa mengabaikan aspek sosial dan ekologis. Inovasi dan komitmen ini menjadi bukti bahwa keberlanjutan dan profitabilitas dapat berjalan beriringan,” tegas Djap Tet Fa.
Drone dan Aplikasi SISKA 2.0 Perkuat Ketelusuran

Tak berhenti di situ, Astra Agro juga mengembangkan sistem analitik cerdas seperti AMANDA (Astra Agro Mandiri Data Analytics) dan DINDA (Digital Integrated Data Application) yang berfungsi untuk memantau produktivitas harian serta mendeteksi dini potensi gangguan operasional di lapangan.
Untuk meningkatkan akurasi pemantauan lapangan, Astra Agro juga menerapkan drone monitoring dan digital field mapping berbasis citra satelit. Teknologi ini memungkinkan perusahaan memantau kondisi tanaman secara presisi, mengidentifikasi area rawan, dan menjadwalkan pemeliharaan dengan efisien.
Sementara itu, untuk memperkuat transparansi dalam rantai pasokan, perusahaan memperkenalkan SISKA 2.0, aplikasi pelacakan transaksi tandan buah segar (TBS) dari pihak ketiga.
Melalui sistem ini, setiap transaksi dapat ditelusuri hingga ke sumbernya, memastikan TBS berasal dari pemasok yang bertanggung jawab.

