BEI Cabut Suspensi Saham RAFI, Simak Prospek Kinerja Keuangannya

EBuzz – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka kembali perdagangan efek PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) setelah perusahaan tersebut memenuhi seluruh kewajiban yang menjadi penyebab suspensi sebelumnya.

Kepala Divisi Peraturan dan Layanan BEI, Teuku Fahmi Ariandar, menjelaskan bahwa keputusan pencabutan suspensi diambil karena tidak lagi terdapat kondisi yang menjadi alasan penghentian sementara perdagangan saham RAFI.

“Dengan telah dipenuhinya seluruh kewajiban oleh PT Sari Kreasi Boga Tbk (RAFI) yang menjadi penyebab dilakukannya suspensi, serta tidak terdapat kondisi lain yang menjadi penyebab suspensi, maka bursa memutuskan untuk membuka kembali perdagangan efek RAFI,” ujar Fahmi dalam keterangan resmi, Selasa (14/10).

Bursa menyebut, pencabutan suspensi ini berlaku mulai sesi keempat Periodic Call Auction pada Pasar Reguler dan Pasar Tunai, terhitung sejak perdagangan efek hari ini, Selasa, 14 Oktober 2025.

Dengan demikian, saham RAFI kembali dapat diperdagangkan secara normal di kedua pasar tersebut setelah sebelumnya mengalami penghentian sementara.

BEI juga mengingatkan seluruh pihak, khususnya investor dan pelaku pasar modal, untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh emiten agar dapat mengambil keputusan investasi secara bijak.

“Bursa meminta kepada seluruh pihak yang berkepentingan untuk senantiasa memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” tambahnya.

Seperti diketahui, saham PT Sari Kreasi Boga Tbk sebelumnya disuspensi oleh BEI akibat adanya pemenuhan kewajiban administratif yang belum diselesaikan perusahaan. Namun, setelah seluruh kewajiban tersebut dipenuhi, bursa akhirnya mencabut suspensi dan mengembalikan status perdagangan RAFI ke kondisi normal.

Kinerja RAFI Diproyeksikan Membaik

Sementara itu, perseroan tetap optimistis kinerjanya akan membaik pada kuartal IV-2025, meski sepanjang tahun ini menghadapi tekanan margin akibat fluktuasi ekonomi global dan pelemahan daya beli masyarakat.

Direktur Utama Eko Pujianto menjelaskan bahwa beberapa faktor eksternal seperti kenaikan harga bahan baku dan biaya logistik menjadi tantangan utama. Namun, manajemen telah menyiapkan langkah antisipatif untuk menjaga arus kas dan profitabilitas.

“Kami melakukan negosiasi ulang terkait cost of fund agar beban bunga bisa turun, serta menjalankan efisiensi dengan mengubah beberapa biaya tetap menjadi variabel, termasuk penerapan work from anywhere,” ujar Eko Pujianto dalam keterangannya.

Selain efisiensi, perusahaan juga fokus pada pengembangan produk baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis pada sisa tahun ini.

RAFI awalnya dikenal lewat bisnis kuliner Kebab Baba Rafi, yang kemudian berkembang menjadi dua entitas berbeda. Saat ini RAFI mengelola wilayah barat Indonesia dengan fokus pada bisnis kemitraan, pasokan bahan baku, dan ekspansi produk makanan.

Seiring waktu, RAFI memperluas bisnis dari bahan baku kebab ke komoditas pangan umum seperti beras, ikan, ayam, dan produk olahan laut. Saat ini, kontribusi bisnis kebab kurang dari 10 persen, sementara pendapatan terbesar berasal dari segmen seafood dan beras.

“Kami banyak memasok ke ritel, pasar tradisional, dan UMKM. Untuk seafood, pelanggan utama kami adalah pelapak dan beberapa pabrik besar seperti Samudra Perkasa Abadi yang mengekspor produk olahan ikan cakalang dan tuna steak,” tambahnya.

Terbaru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini