EBuzz – PT Indofarma Tbk (INAF) terus melanjutkan langkah pemulihan bisnis melalui program restrukturisasi perusahaan.
Aksi ini menjadi bagian dari implementasi strategi penyehatan yang mencakup restrukturisasi keuangan dan reorientasi bisnis, sekaligus tindak lanjut atas perjanjian perdamaian (homologasi) dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sesuai Putusan Perdamaian Nomor 74/PDT.SUS-PKPU/2024/PN.NIAGA.JKT.PST tertanggal 15 Agustus 2024.
Direktur Utama Indofarma, Sahat Sihombing, menekankan pentingnya langkah ini sebagai pondasi bagi keberlanjutan usaha dan peluang pertumbuhan ke depan. Selain itu, manajemen juga tengah fokus dalam melakukan efisiensi biaya operasional.
“Kami memahami pelaksanaan kewajiban pasca-homologasi bukan pekerjaan mudah. Namun, dengan komitmen terhadap efisiensi dan produktivitas, kami optimistis mampu memperbaiki kinerja keuangan sekaligus menjaga kelangsungan bisnis,” ujar Sahat dalam keterangan tertulis, Kamis (18/9/2025). (19/9).
Restrukturisasi Jadi Momentum Penting

Sahat memastikan, restrukturisasi ini tidak memengaruhi kegiatan operasional maupun rantai pasok perusahaan. Proses produksi, distribusi, dan pemenuhan kebutuhan pasar tetap berjalan normal sesuai standar pelayanan kepada pelanggan.
Lebih jauh, manajemen memandang restrukturisasi bukan sekadar agenda finansial. Langkah ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kepercayaan para pemangku kepentingan, mulai dari Kementerian Kesehatan, pelanggan, mitra toll manufacturing, hingga karyawan dan pemegang saham.
“Dengan dukungan seluruh pihak, Indofarma menegaskan komitmen untuk terus menjaga kepercayaan publik dan investor, serta memastikan kontribusi kami dalam mendukung pertumbuhan industri kesehatan nasional,” tambahnya.
Lebih lanjut Sahat menambahkan, dengan langkah ini, Indofarma optimistis dapat mempertahankan posisinya sebagai bagian vital dalam ekosistem farmasi Indonesia.
“Perseroan berharap, pelaksanaan kewajiban pasca-homologasi mampu menjadi titik balik penting dalam memperkuat fondasi keuangan, menyeimbangkan proses pemulihan usaha, serta melanjutkan transformasi bisnis yang berkelanjutan,” tutup Sahat.
Untuk mendukung program itu, perseroan telah memperoleh fasilitas pinjaman dari pemegang saham yang diarahkan khusus bagi implementasi strategi penyehatan keuangan.