Ebuzz – PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON) menyiapkan langkah divestasi sejumlah aset tidak produktif sebagai bagian dari strategi memperkuat fundamental keuangan dan menjaga kesehatan arus kas. Salah satu aset yang masuk dalam rencana pelepasan adalah pabrik beton di Boyolali, Jawa Tengah, dengan target realisasi pada 2026.
Direktur Keuangan, Human Capital, & Manajemen Risiko WTON, Syailendra Ogan, menjelaskan bahwa proses persiapan divestasi sudah dimulai. “Untuk saat ini kami sudah merencanakan satu pabrik Boyolali, tapi memang bukan ditargetkan tahun ini. Kami sudah mengajukan izin untuk kami jual, cuma target kami di 2026,” ujar Syailendra dalam paparan publik insidentil Pubex Live 2025, Selasa (9/9/2025).
Selain pabrik Boyolali, manajemen juga menyiapkan divestasi sejumlah aset tetap lainnya yang dinilai tidak lagi memberikan kontribusi optimal terhadap kinerja perseroan. Hingga akhir Juni 2025, WTON tercatat memiliki 10 pabrik produk beton yang tersebar di sejumlah wilayah, antara lain Karawang, Lampung, Bogor, Majalengka, Pasuruan, dan Subang.
Langkah divestasi tersebut ditempuh di tengah tekanan likuiditas perseroan. Laporan keuangan semester I/2025 menunjukkan saldo kas dan setara kas WTON sebesar Rp194,59 miliar, turun tajam 67,44% dibandingkan posisi akhir 2024 yang mencapai Rp597,55 miliar.
Arus kas dari aktivitas operasi juga tercatat negatif Rp159,46 miliar, berbalik dari posisi surplus Rp262,01 miliar pada tahun sebelumnya. Kondisi ini memaksa manajemen melakukan langkah percepatan perbaikan arus kas.
“Selain divestasi, kami juga mengusung program cash acceleration dengan mempercepat perputaran piutang usaha. Fokus kami menjaga rasio piutang agar arus kas bisa segera positif, harapannya pada Oktober atau November nanti,” tambah Syailendra.
Untuk mendukung likuiditas, WTON juga memastikan setiap kontrak baru akan disertai dengan uang muka. Strategi ini diharapkan dapat membantu memperkuat kas operasi perseroan.
Target Kontrak Baru 2025
Sejalan dengan perbaikan fundamental, WTON tetap menargetkan perolehan kontrak baru di kisaran Rp7,6 triliun hingga Rp8 triliun sepanjang 2025. Hingga Agustus 2025, perusahaan telah membukukan kontrak baru senilai Rp2,53 triliun, dengan sektor infrastruktur menjadi kontributor terbesar.
Sebagai entitas anak PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), manajemen optimistis strategi divestasi aset tak produktif dan percepatan arus kas akan memberikan ruang lebih besar bagi WTON untuk memperbaiki struktur keuangan sekaligus menjaga kesinambungan proyek ke depan.