EBuzz – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggelar Forum Peningkatan Kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Auditorium Nusantara, Jakarta, sebagai bagian dari peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Ajang ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kontribusi UMKM dalam hilirisasi nasional sekaligus mendorong ekspor produk lokal ke pasar global.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, secara resmi membuka forum tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan peran vital UMKM yang kini mencapai 65 juta unit usaha dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 117 juta orang atau 97% dari total tenaga kerja Indonesia.
Adapun kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pun mencapai 61%, meski porsi ekspornya masih terbatas di angka 16%.
“Tema kita tahun ini adalah UMKM Go Global: Kreatif, Berkualitas, dan Siap Ekspor. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa mendorong UMKM naik kelas agar perannya semakin besar di pasar global,” ujar Rosan. (22/8).
BKPM Teken Kemitraan antara Usaha Besar dengan UMKM Sebesar Rp10 Miliar
Sebagai bentuk nyata dukungan, forum ini juga menjadi saksi penandatanganan 10 perjanjian kemitraan antara usaha besar dengan UMKM, senilai total Rp58,7 miliar Menariknya, dua di antaranya melibatkan UMKM penyandang disabilitas binaan Mayora dan Chandra Asri, yang mendapat perhatian khusus dari pemerintah.
“Kita sudah menambahkan klausul disabilitas dalam aturan kemitraan. Jadi bagi perusahaan penerima insentif fiskal, wajib bermitra dengan UMKM, termasuk memberi ruang bagi penyandang disabilitas,” tegasnya.
Forum ini menghadirkan tiga agenda utama, mulai dari penandatanganan kerja sama, peningkatan kompetensi UMKM melalui digitalisasi, hingga penguatan kolaborasi dengan perusahaan besar. Harapannya, langkah ini mampu melahirkan UMKM yang lebih berdaya saing, berorientasi ekspor, serta mendukung agenda hilirisasi berkelanjutan.